Sudah pernah dengar istilah smartpricing? atau pernah membaca tentang smart pricing. Biasanya orang mengatakan bahwa kamaren saya dapat $12 dengan 120 klik, tapi kok hari ini dapat $7 dengan 146 klik. kok bisa demikian? Kamu mungkin telah dilanda "smart pricing". ada banyak kekeliruan yang terjadi tentang smartpricing ini. Saya sendiri juga pertama kalinya bingung dengan istilah ini. Dan akhirnya saya melukan riset (cieee...) kecil-kecilan mengenai smartpricing. Dan saya menemukan beberapa fakta tentang smartpricing: (meskipun saya bukan tim pencari fakta. ck..ck...ck...)

1. Fakta bahwa tiap iklan punya harga yang berbeda-beda. Ada banyak faktor yang mentukan harga dari sebuah iklan adsense, seperti seberapa tinggi penawaran para advertiser, kwalitas iklan, kompetititas sebuah iklan untuk berkompetisi dengan iklan lainya serta kondisi advertiser yang berfluktuasi.

2. Fakta tentang CTR atau "Clickthrough rate" tidak memberikan banyak keuntungan bagi advertiser. Jadi jika iklan Adsense kamu diklik oleh pengunjung dan pengunjung tersebut mengunjungi situs dari advertiser, kemudian si pengunjung tersebut tidak memberikan sesuatu yang menguntungkan bagi advertiser. Maka siap-siap, anda kemungkinan bisa mendapatkan klik dengan nilai dollar yang rendah.

3. Nah ini, fakta yang ironis. katanya "Google doesn't make money from 'smart pricing'". Jadi jika anda dilanda smart pricing, maka Google juga memperoleh keuntungan yang kecil. Jadi sama-sama rugi donk??? Katanya sih biar para publisher bisa membuat situs dengan kwalitas lebih baik.

4. Fakta solusi yakni "Content is King". Semboyang lama tapi efektif untuk melawan smart pricing. Semakin bagus kontent kamu, maka smart pricing makin engan untuk menghampiri (puitis banget.... he..he..he..). Jadi kontent bagus itu gimana? kontent yang unik, informatif, menyenankan, dll.

Kebijakan smart pricing ini dibuat untuk memperoteksi Advertiser, Google memberi jaminan bahwa para advertiser bisa mendapatkan (Return of Investment) ROI yang bagus. Pantesan pada banyak orang maen "arbiterage". Alhasil semakin banyak muncul situs-situs dengan MFA, Yang mana bikin kita sebagai publisher harus rajin-rajin menfilter. apa benar demikian?